Saturday, 2 April 2016

Wujud Allah dalam Hukum


























Wujud Allah dalam Hukum


Allah adalah wujud dari Hukum itu sendiri.
Hukum haruslah tertinggi dari semua yang ada karena semua ada oleh sebab hukum itu sendiri.
Hukum mengambil tempat tertinggi agar tidak ada yang bisa melebihi-Nya.
Semua yang ada haruslah patuh terhadap Hukum itu dan tidak ada pengecualiannya.
Tempat tertinggi tidaklah bisa digoncangkan oleh apapun karenanya semua harus berdasarkan diri-Nya
Untuk mencapai tempat tertinggi, seeorang haruslah memandang ketempat yang Tertinggi
Dialah Allah yang merupakan segala dari sesuatu dan merupakan pembuat sesuatu 

Dialah Sang Pemberi Hukum itu sendiri yang adalah Hakim Tunggal.


Tanpa Hukum maka segala sesuatu akan kacau balau
Alam ini diciptakan oleh Hukum itu sendiri yang merupakan Firman dari diri-Nya
Firman adalah Sang Pemberi Hukum yang menjalankan/membentuk Hukum itu sendiri
Firman adalah Allah yang Bekerja untuk diri-Nya sendiri.
Manusia tak akan paham jikalau dirinya tidak mengenal Firman Allah
Tidak ada yang lebih tinggi dari Allah yang adalah pemberi dan yang bekerja
Segala sesuatu diperbuat-Nya agar keadilan yang berasal dari-Nya itu ada di dunia
Firman merupakan Titah Allah yang Maha Tinggi karena diri-Nya adalah Allah sendiri


Tundukkanlah dirimu dalam Firman Tuhan karena hanya Dialah kamu akan selamat 
Dan Hanya DIa sajalah yang Menjalankan segala Aturan yang telah dibuat-Nya 
melalui Perbuatan-Nya
Dialah Allah yang menjalankan segala sesuatu yang ada yang disebut Roh Kudus.

Segala-galanya adalah Milik-Nya dan tidak ada satupun yang dapat lari dari pada-Nya

Allah adalah Dia yang Memerintah (Bapa)
Allah adalah Dia yang Bekerja (Firman)
Allah adalah Dia yang Menjalankan (Roh Kudus)
 Jikalau kita mengenal-Nya maka kita akan mengetahui segalanya tentang Dia yang 
adalah Hukum itu sendiri
Allah yang Menimbang
Allah yang Menetapkan
Allah yang Memutuskan
AMIN...

Maz 9:2-21 Allah,Pelindung orang-orang saleh

Allah, Pelindung orang-orang saleh

             Salam sejahtera bagi kita semua....
 Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, banyak  dari kita yang adalah orang yang percaya mendapatkan aniaya dari berbagai hal. Kita selalu didera oleh persoalan-persoalan dunia yang selalu menghimpit iman kita menjadi lebih kecil. Kita terkadang tidak mampu untuk keluar dari hal-hal tersebut. Kita menjadi patah semangat menjadi letih, lesu dan berbeban berat sehingga hilang kepercayaan kita kepada Tuhan Allah kita.
 Kita tidak bisa bangkit dan merasa dunia ini akan segera kiamat dan kita tidak bisa melakukan apa-apa karena pengharapan kita akan Tuhan Yesus menjadi kecil. Ingat bahwa Iman adalah sumber pengharapan kita, tanpa kita tidak bisa berbuat apa-apa sekalipun kita telah didoakan oleh hamba-hamba Tuhan. Tuhan pun mengatakan dalam matius 17:20 "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu”.
 Daud dalam segala hal selalu mengandalkan Kuasa Tuhan dan tidak bersandar pada kekuatannya sendiri. Padahal Daud seorang raja yang besar dan berkuasa atas Israel tetapi kenyataannya dia selalu merendahkan diri dihadapan Allah. Daud selalu mencari Tuhan terlebih dahulu barulah dia melaksanakan segala aktivitas dalam hidupnya.
 Dasar dari pemikiran Daud untuk selalu mencari Tuhan dalam keadaan senang dan duka ialah Tuhan adalah segalanya bagi Daud, sehingga ketika raja Daud mendapatkan masalah, dia tidak takut sebab dia tahu bahwa Tuhan Allah melindunginya. Ketetapan hati Daud akan Allah membuatnya hanya berharap kepada Allah saja ketika angin dan badai menerpanya. Tuhan melihat dasar hati orang sehingga Tuhan juga memberikan hati-Nya untuk kita, untuk orang-orang yang berharap pada-Nya walaupun dosa kita seperti merah kirmizi akan menjadi putih seperti salju.
Daud menganggap bahwa Tuhan Allah  itu sama seperti Bapanya sendiri, Ayah dari segala ayah dan tidak pernah ada allah seperti diri-Nya. Allah kita adalah Bapa yang mengasihi anak-anak-Nya dan tidak pernah ada yang mengasihi kita seperti diri-Nya kendati pun itu adalah diri kita sendiri. Sebab jika seorang membuat sebuah barang, tentu barang tersebut tidak mengetahui apa kegunaannya dan apa saja yang ada didalamnya, hanya pembuatnya yang mengetahui semua hal itu dan pembuat itu sangatlah menyayangi barang tersebut lebih dari barang itu sendiri. Begitu juga dengan Allah kita, Dia yang menciptakan kita semua, tentunya Dia selalu sayang kepada kita karena kita adalah gambar dan rupa-Nya. Allah kita lebih dari sekedar teman kita karena diri-Nya selalu ada dan tidak pernah meninggalkan kita meskipun kita selalu meninggalkan diri-Nya. Jadilah seperti Daud yang selalu mengandalkan Tuhan didalam setiap perkaranya, sehingga musuh-musuh yang dihadapi oleh dirinya lari ketakutan karena taku kepada Tuhan Allah Israel yang selalu ada untuk kita semua. Amin