Rumah Tuhan dan Janji Keselamatan
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Saudara-saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, dalam pembacaan kita yang singkat ini. Salomo berdoa kepada Tuhan yang bunyinya seperti ini :6:41Dan sekarang, bangunlah ya TUHAN Allah, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu! Kiranya, ya TUHAN Allah, imam-imam-Mu berpakaian keselamatan, dan orang-orang yang Kaukasihi bersukacita karena kebaikan-Mu. 6:42 Ya TUHAN Allah, janganlah Engkau menolak orang yang telah Kauurapi, ingatlah akan segala kasih setia-Mu kepada Daud, hamba-Mu itu. Salomo bersyukur karena Tuhan telah memberikan kekuatan kepadanya dan memberikan kesempatan untuk membangun Rumah bagi Tuhan. Secara logika, ini adalah hal yang mustahil bagi seorang manusia, sekalipun dirinya adalah seorang raja. Kita tau bersama bahwa kita tidak dapat membatasi Tuhan dalam segala hal, apalagi kita menempatkan Tuhan Allah kita dalam sebuah rumah manusia. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh mustahil bagi manusia manapun.
Tidak ada yang dapat di perbuat manusia tanpa campur tangan Tuhan sekalipun itu adalah hal yang mulia dan kudus. Seringkali dalam kehidupan manusia, seseorang menganggap dirinya lebih berguna, suci dan kudus oleh karena pekerjaan yang mereka lakukan, tetapi Firman Tuhan kita saat ini menyatakan, bukan karena kekuatan seorang manusia dan kepandaiannya untuk mengerjakan sesuatu yang baik, itu semua karena Tuhan sajalah yang memberikan kita kekuatan untuk melakukan pekerjaan baik. Kita hanya berusaha, Tuhan sajalah yang menentukkanya. Dalam setiap keadaan yang kita temui, tidak baik jika kita tidak memulai dengan doa dan menutup dengan doa juga, Ora et Labora jika di double kan maka akan menjadi Ora Labora, Ora Labora. Sesuatu yang sangat penting yang pertama di lakukan ialah berdoa dan bersyukur dalam segala hal.
Hal yang kedua yang sangat penting setelah kita melakukan segala pekerjaan kita ialah meminta perlindungan dan pertolongan kepada-Nya oleh sebab janji-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Sebenarnya kita tidak perlu meminta segala hal ini kepada Tuhan karena Dia sendiri yang mengetahui apa yang baik dan yang jahat untuk kita sehingga Dia sendiri merancangkan yang baik bagi kita semua dan di jauhkan hal yang jahat dari kita. Bapa kita yang di Surga tau apa yang layak untuk umat-Nya dan Dia sendiri tidak pernah mengingkari perkataan-Nya di dalam anak-Nya dan juga Roh-Nya sendiri. Tidak ada janji yang kekal dan teguh di dalam Dia. Berdoa merupakan suatu hal yang menunjukkan kerendahan hati seseorang untuk meminta dan meminta pertolongan kepada Dia. Doa yang benar lahir dari dalam hati seorang manusia dan bukan doa yang mengandung nafsu belaka yang menunjukkan kehebatan seseorang untuk berdoa di depan orang lain.
Dalam hal berdoa, Kristus telah menunjukkan kepada kita bagaimana berdoa yang benar dan tidak mengada-ada, sehingga segelintir orang menunjukkan doa yang panjang lebar tanpa mengandung kuasa didalamnya. Seorang anak kecil ketika dia belajar berdoa makan, katanya kepada Tuhan: Bapa, Terima kasih atas makanan dan minuman ini amin. Simple bukan? Tidak perlu panjang lebar dan yang menjadi pertanyaan disini ialah. Apakah doanya tidak di dengar oleh Bapa di Surga? Apakah doanya tidak mengandung kuasa? Kristus mengatakan dalam Matius 19:14: Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.". Apakah kita melebihi anak-anak itu dalam hal berdoa? Bukankah kita juga pernah menjadi anak-anak?. Satu hal yang membedakan kita dan anak-anak yaitu, pengetahuan kita akan mana yang baik dan yang jahat, dan oleh sebab itu kita lebih memilih yang jahat dan bukan yang baik.
Sekiranya Tuhan Allah kita yang dalam bentuk Anak-Nya mengaruniakan kita segala berkat, kekuatan dan janji yang telah di buat untuk kita semua. Terpujilah Tuhan Allah kita dari Sion. Amin