Tuesday, 11 October 2016

Hati Yang Tersayat Habis

    Lukas 6: 27-36 (Kasihilah Musuhmu)

 Salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus....

Para saudara yang terkasih, banyak dari kita di dalam hidup ini sering merasa sudah tidak mampu dengan keadaan yang menimpa kita. Banyak dari kita sering merasa dilukai dan di acuhkan sebagai seorang manusia. Keadaan ini semakin hari semakin tidak berubah dan orang-orang yang membenci kita semakin bertambah banyak. Hal ini tentu saja membuat kita menjadi  orang  yang  frustrasi, minder, pesimis dan hal-hal lain yang terjadi dalam pikiran dan hati kita.

Semua hal itu membawa kita dalam kesempitan dalam hati dan pikiran kita sehingga kita merasa bahwa dunia ini sangatlah sempit untuk kita seorang. Memang sebagai manusia kita tidak bisa membendung perasaan tersebut, sehingga kata-kata apapun yang masuk kedalam telinga kita tak akan bisa kita mengerti. Siapapun yang dalam keadaan seperti ini pasti akan mengalami hal ini, tetapi tidak semuanya harus kita ratapi.

Ada satu hal yang dapat kita lakukan dalam menghadapi hal seperti ini, yang mungkin tidak bisa kita pahami tetapi ketika kita melakukan hal tersebut maka hal ini akan ringan seperti kapas. Dan itu ialah MENGAMPUNI orang yang melakukan kesalahan terhadap kita. Memang dalam hal ini sangatlah berat untuk dilakukan apalagi jika kita menghadapi tekanan-tekanan yang ada, yang takkan pernah berhenti menyiksa.

Mengampuni bukan hanya sekedar memberi maaf dan selesai, bukan hanya sampai disitu saudara. Mengampuni bukan hanya lebih dari sekedar mengatakan “ia saya memaafkan engkau”dan selesai sampai di situ. Mengampuni untuk semua hal yang mereka lakukan kepada kita dan tidak pernah menganggap hal itu pernah terjadi, sangatlah susah untuk dilakukan. Sulit dan sangatlah sulit, setelah hati kita di sakiti dan di lukai oleh mereka, apakah yang bisa mereka perbuat untuk kita?.

Pertanyaan itu selalu ada dalam pikiran kita, tidak akan pernah habis untuk memikirkan hal tersebut. Keadaan seperti ini membawa kita dalam lingkaran pikiran yang akan membawa kita jauh kedalam alam pikiran yang gelap dan dalam. Keadaan ini akan membawa kita kedalam pikiran yang semakin menjerumuskan kita kearah iblis.

Pikiran yang seperti ini akan membuat kita sakit kepala dan stres yang tiada henti. Saudaraku kita tidak harus mengalah dalam keadaan yang seperti ini, kita harus bangkit ditengah-tengah keadaan seperti ini. Kita tidak harus larut dalam keadaan susah payah seperti ini, kita harus menjadi orang yang tegar meskipun hati kita tersayat habis.

Kita tidak harus meratapi hari-hari yang kita lalui di dunia ini atas semua yang terjadi. Walaupun air mata ini tidak berhenti meratapi semua yang terjadi tetapi kita tetap kuat dan tegar. Dan cara agar kita tegar dan kuat hanyalah Mengasihi orang yang berbuat salah kepada kita dan inilah ajaran yang Kristus ajarkan kepada kita.

Sulit tetapi jika kita berhasil melakukannya maka batu yang ada dipundak kita akan berubah menjadi kapas yang ringan. Dengan mengasihi musuh kita maka keseluruhan hati kita dan hidup kitapun akan berubah total. Kita akan masuk kedalam kasih karunia Tuhan Allah kita yang tiada henti tercurah bagi kita.

Saya pribadi merasakan hal tersebut, tetapi saya juga memaklumi apa yang terjadi. Saya memklumi bahwa inilah rencana Tuhan buat saya pribadi. Saya tidak menyalahkan Tuhan dalam hal ini tetapi mengambil suatu hikmat yang diberikan Tuhan. Bahwa didalam dunia ini Dia tidak pernah meninggalkan kita seorang diri.

Memang segala sesuatu di dunia ini bisa pergi meninggalkan kita seorang diri tetapi tidak dengan Tuhan Yesus kita. Karena Dia ada didalam setiap keadaan kita baik suka maupun duka, hanya kita seringkali mengingkari akan hadirat-Nya dalam hidup kita.

Ketika keluarga kami hancur lebur dan bapak kami meninggalkan kami ketika remaja, maka satu hal yang saya percaya bahwa Bapa di Surga adalah Bapa ku yang tidak pernah meninggalkan aku. Hanyalah Dia yang setia menemaniku dalam pertumbuhanku sampai sekarang. Walaupun ibu tetap sakit dan tidak bisa sembuh tetapi saya tetap percaya bahwa Tuhan senantiasa melindungi kami semua. Tuhan melindungi bapa saya yang pergi jauh disana, Tuhan melindungi Ibu saya, adik saya, istri saya dan juga anak-anak saya, semua orang yang menyayangi saya dan semua orang yang membenci saya.

Ini adalah doa dari hati yang secara pribadi saya utarakan kepada Tuhan, karena saya percaya walaupun kepala saya tertunduk tetapi hatiku tetaplah milik Tuhan Allahku. Karena hanyalah diri-Nya yang ada ditengah kesusahanku.

Belajar untuk mengampuni dan mengasihi adalah wujud iman kita kepada Kristus, kiranya kita semua mempunyai hati yang mengampuni dan mengasihi orang yang memusuhi kita. Amin
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mampir di blog ini, semoga saudara di berkati oleh Tuhan kita. amin