Lukas 6: 27-36 (Kasihilah Musuhmu)
Salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus....
Para saudara
yang terkasih, banyak dari kita di dalam hidup ini sering merasa sudah tidak
mampu dengan keadaan yang menimpa kita. Banyak dari kita sering merasa dilukai
dan di acuhkan sebagai seorang manusia. Keadaan ini semakin hari semakin tidak
berubah dan orang-orang yang membenci kita semakin bertambah banyak. Hal ini
tentu saja membuat kita menjadi orang yang frustrasi, minder, pesimis dan hal-hal lain
yang terjadi dalam pikiran dan hati kita.
Semua hal itu
membawa kita dalam kesempitan dalam hati dan pikiran kita sehingga kita merasa
bahwa dunia ini sangatlah sempit untuk kita seorang. Memang sebagai manusia
kita tidak bisa membendung perasaan tersebut, sehingga kata-kata apapun yang
masuk kedalam telinga kita tak akan bisa kita mengerti. Siapapun yang dalam
keadaan seperti ini pasti akan mengalami hal ini, tetapi tidak semuanya harus
kita ratapi.
Ada satu hal
yang dapat kita lakukan dalam menghadapi hal seperti ini, yang mungkin tidak
bisa kita pahami tetapi ketika kita melakukan hal tersebut maka hal ini akan
ringan seperti kapas. Dan itu ialah MENGAMPUNI orang yang melakukan
kesalahan terhadap kita. Memang dalam hal ini sangatlah berat untuk dilakukan
apalagi jika kita menghadapi tekanan-tekanan yang ada, yang takkan pernah
berhenti menyiksa.
Mengampuni
bukan hanya sekedar memberi maaf dan selesai, bukan hanya sampai disitu
saudara. Mengampuni bukan hanya lebih dari sekedar mengatakan “ia saya
memaafkan engkau”dan selesai sampai di situ. Mengampuni untuk semua hal yang
mereka lakukan kepada kita dan tidak pernah menganggap hal itu pernah terjadi,
sangatlah susah untuk dilakukan. Sulit dan sangatlah sulit, setelah hati kita
di sakiti dan di lukai oleh mereka, apakah yang bisa mereka perbuat untuk
kita?.
Pertanyaan itu
selalu ada dalam pikiran kita, tidak akan pernah habis untuk memikirkan hal
tersebut. Keadaan seperti ini membawa kita dalam lingkaran pikiran yang akan
membawa kita jauh kedalam alam pikiran yang gelap dan dalam. Keadaan ini akan
membawa kita kedalam pikiran yang semakin menjerumuskan kita kearah iblis.
Pikiran yang
seperti ini akan membuat kita sakit kepala dan stres yang tiada henti. Saudaraku
kita tidak harus mengalah dalam keadaan yang seperti ini, kita harus bangkit
ditengah-tengah keadaan seperti ini. Kita tidak harus larut dalam keadaan susah
payah seperti ini, kita harus menjadi orang yang tegar meskipun hati kita
tersayat habis.
Kita tidak
harus meratapi hari-hari yang kita lalui di dunia ini atas semua yang terjadi. Walaupun
air mata ini tidak berhenti meratapi semua yang terjadi tetapi kita tetap kuat
dan tegar. Dan cara agar kita tegar dan kuat hanyalah Mengasihi orang yang
berbuat salah kepada kita dan inilah ajaran yang Kristus ajarkan kepada kita.
Sulit tetapi
jika kita berhasil melakukannya maka batu yang ada dipundak kita akan berubah
menjadi kapas yang ringan. Dengan mengasihi musuh kita maka keseluruhan hati
kita dan hidup kitapun akan berubah total. Kita akan masuk kedalam kasih
karunia Tuhan Allah kita yang tiada henti tercurah bagi kita.
Saya pribadi
merasakan hal tersebut, tetapi saya juga memaklumi apa yang terjadi. Saya
memklumi bahwa inilah rencana Tuhan buat saya pribadi. Saya tidak menyalahkan
Tuhan dalam hal ini tetapi mengambil suatu hikmat yang diberikan Tuhan. Bahwa didalam
dunia ini Dia tidak pernah meninggalkan kita seorang diri.
Memang segala
sesuatu di dunia ini bisa pergi meninggalkan kita seorang diri tetapi tidak
dengan Tuhan Yesus kita. Karena Dia ada didalam setiap keadaan kita baik suka
maupun duka, hanya kita seringkali mengingkari akan hadirat-Nya dalam hidup
kita.
Ketika keluarga
kami hancur lebur dan bapak kami meninggalkan kami ketika remaja, maka satu hal
yang saya percaya bahwa Bapa di Surga adalah Bapa ku yang tidak pernah
meninggalkan aku. Hanyalah Dia yang setia menemaniku dalam pertumbuhanku sampai
sekarang. Walaupun ibu tetap sakit dan tidak bisa sembuh tetapi saya tetap
percaya bahwa Tuhan senantiasa melindungi kami semua. Tuhan melindungi bapa
saya yang pergi jauh disana, Tuhan melindungi Ibu saya, adik saya, istri saya
dan juga anak-anak saya, semua orang yang menyayangi saya dan semua orang yang
membenci saya.
Ini adalah
doa dari hati yang secara pribadi saya utarakan kepada Tuhan, karena saya
percaya walaupun kepala saya tertunduk tetapi hatiku tetaplah milik Tuhan
Allahku. Karena hanyalah diri-Nya yang ada ditengah kesusahanku.
Belajar untuk
mengampuni dan mengasihi adalah wujud iman kita kepada Kristus, kiranya kita
semua mempunyai hati yang mengampuni dan mengasihi orang yang memusuhi kita.
Amin