Thursday, 16 March 2017

Allah bercermin Pada manusia Atau Manusia bercermin pada Allah

Allah bercermin Pada manusia Atau Manusia bercermin pada Allah

 
Hasil gambar untuk  manusia bercermin

  Syalom....Saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus
     Kisah dari awal kehidupan sebagaimana diceritakan dalam kitab Kejadian 1, dimana Allah menciptakan jagad raya yang serba kacau balau dan tidak berbentuk sama sekali, bumi masihlah kosong dan tidak berbentuk.
     Adapun Allah ialah yang menjadikan semuanya yang hidup dan yang tidak hidup (bukan berarti mati). IA adalah satu-satunya sosok yang ada dan sempurna adanya. Ia menciptakan semua yang ada sesuai dengan urutan penciptaan dan puncak dari kesemuanya itu ialah manusia.
     Jikalau Allah telah menciptakan manusia di hari paling akhir dan menyiapkan segala yang ada untuk manusia bukankah makhluk lain pun pantas mendapatkan hal yang sama dengan manusia?.Kita tau bersama bahwa sebelum dunia ini dibuat, ada tempat lain yang telah dibuat oleh Allah terlebih dahulu.
     Tempat itu ilah Surga yang kita kenal sebagai tempat dari malaikat bersama-sama dengan Taktah Allah. Jikalau Allah telah menciptakan tempat yang begitu indah, lantas kenapa Allah juga harus menciptakan bumi yang masih kalah jauh indahnya dari pada Surga?. Lantas kenapa pula Allah menciptakan manusia jikalau sudah ada yang melayani-Nya di Surga?
     Pertanyaan-pertanyaan ini selalu menjadi tanda tanya di dalam kehidupan manusia. Sebenarnya apakah yang di cari oleh Allah dengan menciptakan manusia bahkan membuat manusia itu begitu spesial di mata-Nya melebihi malaikat yang telah ada sebelum dunia ini di jadikan?.
     Tidakkah pertanyaan itu ada dipikiran saudara walaupun hanya kecil kemungkinan kita akan berpikir demikian!?. Ini merupakan salah satu rahasia yang sukar untuk di jelaskan dan jikalau di jelaskan maka kita sendiri akan pusing untuk memikirkannya.
     Allah menciptakan manusia yang begitu spesialnya untuk memperhatikan tingkah laku dari cermin diri-Nya. Apakah jawaban ini bisa memuaskan pikiran kita yang mencari jawaban dalam tumpukan jerami? Kenapa juga Allah perlu bercermin pada manusia bukankah semuanya dijadikan untuk kemuliaan-Nya? Sedikitpun Dia tidak berkekurangan dalam segala hal! Tidakkah Dia melakukan semua yang dijadikan-Nya dengan Kekuatan dan kekuasaan dari pada-Nya!?
     Memang segala hal adalah untuk diri-Nya dan bukan untuk yang lain, memahami dasar pikiran Allah yang sangatlah luas, tidak cukup untuk dapat kita tampung dalam pikiran kita dan kita mengerti akan semua yang dilakukan oleh-Nya!. Kita tidak dapat mengerti jika kita tidak berusaha untuk mencari-Nya dalam berbagai hal. Mengerti akan hati Allah, maka kita mampu memahami apa yang telah diperbuat-Nya dalam kehidupan ini.
     Sebenarnya sebelum Allah menjadikan semua yang ada, Dia merasa kesepian. Karena hanya ada diri-Nya dimana-mana, inilah alasan utama yang ada untuk memahami bagaimana semuanya dijadikan. Rasa ini begitu dalam dan tidaklah terbatas untuk dapat diselami oleh semua makhluk hidup karena diri-Nya tidaklah terbatas.
     Hati yang kesepian membuat Allah melakukan berbagai hal yang di jadikan-Nya. Sehingga makhluk-makhluk hidup pun dibuat-Nya baik yang berdaging dan tidak berdaging baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Dan ada satu sosok yang hendak diperbuat-Nya di ujung pekerjaan-Nya yaitu diri-Nya sendiri.
     Allah ingin melihat bagaimana diri-Nya itu berjalan sebagai makhluk yang terkecil dan lemah lembut serta mengusai seluruh ciptaan yang ada. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun yang mampu menjadi cermin bagi Allah. Tidak satupun yang bisa membuat hati-Nya terpuaskan dari rasa kesepian yang dalam selain manusia.
    Itulah mengapa Dia sendiri mengambil keputusan untuk masuk kedalam dunia dan menyelamatkan harta yang paling berharga-Nya yaitu manusia. Semestinya manusia harus memahami hati Allah yang tidak terbatas kasih-Nya kepada manusia. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Dia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal Tuhan kita Yesus Kristus.
   Jikalau manusia bertanya harus seperti apakah kita dapat membalas kasih Allah? maka jawabannya hanyalah “jadilah cermin bagi Allah dan bercerminlah pada Allah” sebab kasih-Nya tiadalah terbatas bagi manusia siapapun itu. Dapatkah kita menjadi cermin bagi Allah yang dapat menampung rasa kesepian-Nya yang tidak terbatas itu?. AMIN
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mampir di blog ini, semoga saudara di berkati oleh Tuhan kita. amin