Hikmat dari Allah

Hikmat dari Allah

Hikmat dari Tuhan Allah yang dari pada-Nya datang segala pengetahuan akan segala sesuatu.

"Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina didikan" 

Amsal 1:7

 Ada banyak orang di dunia ini yang pandai tetapi sedikit yang takut akan akan Allah.

Dunia akan di penuhi dengan orang yang pintar tetapi sedikit yang berhikmat sehingga dunia ini selalu di penuhi dengan pengetahuan akan kejahatan dan tidak ada lagi pengetahuan akan kebaikan. Semuanya tidak mungkin lagi untuk di ubah karena Roh Kudus yang membawa hikmat akan pergi dari atas manusia. Semua manusia tidak akan takut akan Allah tetapi mereka yang masih berpegang teguh pada Firman dan masih takut akan Allah tidak usah khawatir akan hal ini karena akan ada mujizat sebagai karunia bagi manusia yang takut akan Allah.

 Manusia bukan takut pada Tuhan tetapi lebih takut kepada hantu, iblis dan setan yang menakut-nakuti manusia. Mereka tidak takut akan Allah yang lebih menakutkan dari makhluk-makhluk tersebut. Allah Yang adalah Empunya segala kekuatan itu sangatlah menakutkan ketika Dia murka. Tidak ada yang bisa menahan Allah dari murka-Nya yang menyalah-nyalah dan tidak ada bentuk yang lebih menakutkan Dia. Bentuk dari Allah yang murka tidaklah seperti wajah iblis, setan dan hantu yang begitu jelek dan menjijikan, bentuk dari Bapa yang murka lebih menakutkan dari segala yang ada. Jangankan Bapa murka, melihat Bapa di taktah saja kamu tidak bisa memandang-Nya apalagi mendekati taktah-Nya. Jika kamu berhasil mendekati taktah Allah maka dengan sendirinya wajah kamu akan jatuh ke lantai dan apabila kamu berdosa maka kamu akan terhempas dan terlempar jauh sampai ke tempat yang gelap. Bentuk dari murka Bapa ini lebih menakutkan dari khiamat, dimana semua makhluk akan di adili dan di eksekusi oleh-Nya. Tidak ada yang dapat di ungkapkan ketika Bapa murka dalam api yang menyala-nyala.

 Hikmat dari Allah ini tidaklah di dapati oleh orang yang tidak memiliki kerendahan hati. Hikmat hanya di dapatkan dengan cara merendahkan diri, karena dengan kerendahan diri Roh Kudus ada. Roh Kudus menyukai akan kerendahan diri seorang manusia yang takut akan Allah tapi itu tidak menandakan manusia itu adalah seorang penakut. Seorang yang sombong tidak akan dapat memperoleh hikmat, apalagi orang yang berusaha untuk menyucikan dirinya sehingga dengan tujuan tersebut dirinya di sanjung dan di hormati. Orang yang memiliki kesombongan akan Roh Kudus juga tidak akan memiliki hikmat pengetahuan akan Allah. Orang yang menganggap dirinya suci dan tidak punya dosa, sebenarnya dirinya lebih rendah dari orang lain. Orang yang menganggap dirinya raja sebenarnya dia adalah seorang budak akan dosa. Tidak ada keselamatan dalam diri orang-orang yang seperti ini. 

  

 Manusia yang tidak memiliki rasa takut akan Allah dan rasa cinta pada Allah tidak dapat menjadi pembawa berita keselamatan akan dirinya ataupun orang lain yang dekat akan dia. Melakukan akan kehendak Allah yang membuat manusia dapat menerima segala karunia akan Roh Kudus. Bukan manusia dengan menyombongkan karunia Roh Kudus yang dapat menjadi pembawa shalom alkheim bagi orang lain justru dia akan menjadi penyesat ketika dari cara hidupnya bertolak belakang dengan apa yang di perbuatnya di gereja. Sungguh susah bagi orang yang cara hidupnya hanya terlihat baik dan benar waktu di gereja tetapi tidak punya rasa takut akan Tuhan dan rasa cinta kasih terhadap Allah dan sesama. Bukan orang yang menyebut nama Tuhan yang akan di selamatkan tetapi orang yang melakukan segala perintah Tuhan lah yang akan di selamat kan. Inilah ironinya ketika seorang pemimpin ibadah berada di neraka karena perbuatan mereka. 

 Penyalah gunaan karunia Roh Kudus ini bisa membawa saudara kepada kematian kekal karena itu sama dengan menghina Roh Kudus. Ada banyak hamba Tuhan yang karena kesombongan akan Roh Kudus, berlaku tidak kudus. Contohnya: 

• Ada hamba Tuhan yang di karuniai akan bahasa Roh,mereka menyombongkan bahasa Roh dan menganggap orang lain terlalu rendah karena mereka tidak bisa menerima bahasa Roh,inilah awal kejatuhan dari orang tersebut. Iblis tetap ada dimana pun walaupun itu didalam gereja Tuhan, ini di sebabkan oleh celah dosa yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Menganggap rendah gereja lain adalah dosa, sehingga Tuhan tidak menerima akan segala penyembahan mereka. Bukan Tuhan yang berada di dalam gereja tetapi iblislah yang berada didalam gereja. Ketika orang-orang ini di tegur oleh orang lain, mereka tidak mau mendengarkan, malahan mereka menghujat balik orang yang menegur mereka, berusaha mengisolasikan orang tersebutl. Apakah begini sikap seorang yang menerima karunia Roh Kudus?
• Ada hamba Tuhan yang sudah di karuniai akan penyembuhan. Hamba ini memiliki karunia untuk menyembuhkan orang lain, tetapi ketika dia melihat orang lain yang bukan dari golongannya, dari aliran ajarannya, dari agamanya bahkan dari kepercayaannya, tidak mau untuk mengobati orang tersebut dengan alasan Allah tidak mengizinkan. Inilah alasan bagi dirinya untuk membawa dia ke dalam neraka jika tidak bertobat. Karunianya akan di angkat jika dia tidak mengaku dosa dan bertobat serta menyadari akan kesalahannya.
• Ada hamba Tuhan yang memiliki karunia menyembuhkan dan berbahasa roh dan dia memiliki seorang yang muda yang jadi anak didiknya di dalam Tuhan. Begitu banyak pelayanan yang dia lakukan tetapi hamba Tuhan ini tidak mengerti dengan kasih yang lebih besar dari pada karunia yang dimiliki oleh dirinya. Dia begitu sibuk dengan pelayanan tetapi dia mengharapkan timbal balik dari setiap pelayanan yang dia lakukan. Dan anak didiknya yang dia sudah didik menganggap hamba Tuhan ini adalah orang yang paling benar dan hanya hamba Tuhan ini adalah satu-satunya penghubung antara Tuhan dan diri dari anak didik ini. Bukankah dengan cara yang demikian sudah membuat batu sandungan bagi orang lain datang kepada Tuhan dan juga sudah membiarkan orang lain menganggap dirinya bagaikan Tuhan sehingga anak didik itu memuji akan hamba Tuhan tersebut. Hamba Tuhan tersebut menginginkan timbal balik dari anak didiknya itu sehingga anak didik itu harus mendengar segala yang dikatakan dan diinginkan oleh hamba Tuhan tersebut. Jika hamba Tuhan itu mengatakan jangan bergaul dengan seseorang maka anak didik itu mendengar dan mematuhinya. Ini dinamakan intimidasi secara roh, atau secara Psikis. Membuat orang lain menderita adalah dosa,sehingga hamba Tuhan ini jatuh dalam sakit yang tidak bisa disembuhkan. Apakah begini sikap yang seharusnya? Bukankah hubungan dengan Tuhan itu tidak memerlukan perantara? Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan ada jalan lain datang kepada Bapa di surga. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan Akulah jalan keselamatan dan hidup. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
• Ada hamba Tuhan yang begitu hebat dalam pelayanan di gereja, begitu hebat dalam menyembah Allah, Tetapi tidak begitu hebat dalam hal-hal yang kecil. Didalam kesehariannya hamba ini selalu di rundung dengan kemarahan, ada juga yang selalu mengalami hari yang suram dan ada juga yang mukanya muram dan tidak pernah senyum. Sehingga pancaran kasih dari Bapa tidak nampak dari raut wajahnya, malahan orang lain menganggap diri dari hamba Tuhan itu begitu sombong ataupun memang sombong. Seseorang tidak perlu dituntut untuk selalu tersenyum tetapi bagikanlah kasih dari Bapa yang di surga untuk orang-orang yang di temuinya. Dari raut wajah seseorang yang berada dalam kasih kepada Bapa dapat terpancar dari raut wajahnya sehingga orang lain yang memandang dirinya akan juga ikut tersenyum dan ini adalah jalan untuk memberitakan maksud Allah kepada orang tersebut. Ingat saudara orang yang telah menerima karunia, akan senantiasa terpancar dari raut wajahnya. Memang kita tidak selalu di tuntut untuk berwajah tersenyum karena ada juga hal-hal yang membuat muka kita menjadi kusut tetapi apa salahnya jika kita membagikan sukacita kita pada saat-saat tertentu agar orang lain juga bisa bersukacita dalam Tuhan. Hal terkecil seperti ini bisa membuat orang lain jatuh dalam dosa. Bukan karena raut muka kita yang memang dari lahir udah rusak seperti saya tetapi bagaimana sukacita itu terpancar dari wajah kita kepada orang lain. 
• Hamba Tuhan yang salah mengartikan ayat-ayat alkitab, tidak menyelidikinya dengan secara keseluruhan tetapi sering mengartikannya hanya perayat saja sehingga tidak bisa di mengerti malahan memaksakan pengertiannya kedalam ayat-ayat tersebut karena tidak minta pertolongan dari Roh Kudus untuk menjelaskan kepada kita mengenai kebenaran Firman Allah. Ada banyak orang yang di luar dari kita yang hanya membaca alkitab hanya perayat saja sehingga pikiran mereka akan disesatkan iblis. Membaca alkitab haruslah dituntun oleh Roh Kudus sehingga kita dapat mengerti. Caranya yaitu berdoa terlebih dahulu walaupun itu tidak menutup mata,walaupun itu hanya di dalam hati kita. Memang sikap berdoa yang telah di ajarkan kepada kita itu benar adanya tetapi dalam keadaan apa saja, walaupun kita sementara mengendarai kendaraan bermotor, kita masih bisa berhubungan dengan Tuhan kita dalam doa. Membaca alkitab haruslah mengerti apa dasar dari Alkitab itu sendiri sehingga kita mengerti isi Alkitab itu dan dasar dari alkitab itu sendiri ialah kasih Allah kepada manusia sehingga Anak-Nya yang membawa kasih itu sebagai pokok dasar dari segala karya Allah.

  Masih banyak contoh lain yang dapat kita saksikan tapi inilah sebagian dari perbuatan yang membawa cela dan dosa bagi para hamba Tuhan. Berubahlah jangan sampai kita menjadi batu sandungan karena kesombongan akan rohani kita. Saya bukanlah Tuhan yang dapat mengadili saudara tapi saya hanya mengingatkan saudara. Memang kita banyak dosa sehingga kita harus berubah tahap demi tahap dan memahami apa yang di kehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus. 

   

 Saudara-saudaraku yang dikasihi dan mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus Hikmat dari Allah bukanlah hal yang patut di sombongkan, tetapi ini adalah hal yang patut kita bagikan kepada saudara-saudara kita yang lain agar mereka mengerti akan maksud dari Allah kepada mereka dan diri kita sendiri. Meskipun banyak orang yang menghina kita dan menganggap kita ini hanyalah sampah tetapi yang sesungguhnya orang yang memandang hina orang lain tidaklah lebih besar dari orang yang di hina. 

  Dengan Hikmat kita dapat memahami segala kejadian dalam hidup kita baik dalam kesusahan dan kesedihan tapi juga dalam kesenangan. Terkadang Allah membentuk kita dalam keadaan yang tidak kita mengerti. Dia memakai segala perkara untuk kebaikan kita sendiri. Dan bagi saya, Allah itu hebat dalam segala sesuatu sehingga saya takut akan Allah. Ketika Allah mengambil segala yang saya punya mulai dari keluarga yang hancur, cita-cita yang hilang, masa depan yang belum pasti, orang yang di sayangi meninggal, tapi Allah selalu mrnghibur saya dengan janji-janji-Nya, sehingga saya tidak mau jauh dari dia walaupun iblis selalu menjauhkan saya dari peribadatan di karenakan kondisi ibu saya yang tidak bisa diterima oleh orang lain. Ibu saya sudah sakit jiwa selama 14 tahun, tapi kami sekeluarga tidak mau untuk memakai cara di luar Kristus. Lebih baik ibu saya sakit terus dari pada saya harus memakai dukun ataupun ahli-ahli sihir untuk mengusir setan yang berada di tubuh ibu saya. Saya hanya berharap ke hadirat Tuhan, segala upaya untuk menyembuhkan telah saya lakukan tapi mungkin ada maksud Tuhan dengan kejadian ini. Saya tidak bisa menyalahkan Tuhan dalam hal ini karena semua hal ini adalah cara untuk membentuk saya sebagai orang yang tahan uji, sehingga iblis tidak bisa mengambil iman saya. Kita adalah orang yang berdosa sehingga kita perlu Tuhan untuk menyucikan kita dari segala dosa kita. Dan juga kita harus menyadari setiap kesalahan dan dosa-dosa kita. Tidak ada gunanya kita mencari hal-hal yang berada di dunia ini baik itu jabatan, harta dan segala yang kita inginkan karena semua hal itu semu dan tidak lah nyata. Tidak ada yang abadi di dunia ini tapi Kasih Allah dan Firman Tuhan tiada berkesudahan. Takutlah akan Allah sebab tidak ada ketakutan yang lebih besar yang datang dari Dia. Setan, iblis dan hantu tidak dapat memusnahkan jiwa saudara tetapi Allah dapat memusnakah segala setan, iblis dan hantu itu dan juga saudara dan saya.