Monday, 28 March 2016

Iman Yang Kokoh

Iman Yang Kokoh
Ibrani: 1-30 : Saksi-saksi Iman  Salam sejahtera dalam Kasih Tuhan kita Yesus Kristus......
 Saudara-saudaraku banyak dari kita telah mengalami berbagai cobaan yang berat dan kelihatannya begitu sukar untuk dijalani. Banyak dari kita yang oleh karena pencobaan telah menyimpang jauh dari jalan yang Kristus tunjukkan kepada kita. Banyak telah mengambil jalan pintas yang lebih mudah dan tidak banyak kesulitan dengan menjual iman mereka, Ini adalah pandangan yang sangat tidak begitu menyenangkan dimata Tuhan.
 Begitu banyak terjadi persimpangan di akhir zaman ini dimana pilihan sudah berada di depan mata, ada yang jalannya enak tidak berlubang, ada jalannya yang kelihatan lurus tetapi ujung-ujungnya bengkok dan ada jalan yang penuh dengan onak duri tetapi ujungnya sudah kelihatan. Dari 3 contoh jalan ini kita diharuskan untuk memilih jalan manakah yang akan kita ikuti!. Tidak ada yang tidak bisa memilih pasti semuanya mempunyai pilihan akan setiap jalan yang dikehendakinya. Banyak orang yang lebih memilih jalan yang enak dan jalan yang lurus tetapi ujungnya bengkok, semua hal ini akan mempengaruhi iman percaya seseorang.
 Apabila akhirnya yang dipertauhkan adalah iman maka orang itu harus memilih juga, apakah imannya harus dipertahankan ataukah harus dibiarkan hanyut bersama gelombang dunia yang menggiurkan. Tentunya semua manusia ingin mendapatkan kesenangan didalam dunia ini sehingga tidak sedikit orang yang menjual imannya kepada dunia. Perlu saudara ingat bahwa ketika seseorang yang tadinya telah mengenal jalan keselamatan kemudian murtad maka sama seperti Nats berikut: “Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.” Lukas 8:12,13.
 Membangun sebuah iman yang kokoh dan tangguh adalah satu jalan menuju kehidupan kekal dengan cara kita harus melatih iman kita menjadi kuat dengan memilih kalan yang penuh onak dan duri namun ujungnya sudah kelihatan. Dengan malalui jalan ini kita semua menjadi kuat karena kita tidak berjalan sendirian tetapi dengan Kristus yang menggendong kita melalui jalan ini.
 Kita tidak perlu sesali tentang apa yang terjadi dihidup ini, kita seharusnya jalan terus tanpa harus menoleh kebelakang, sebab dengan mengingat masa lalu kita, itu berarti kita membiarkan hal yang sama terjadi lagi kepada diri kita. Kita harus jalan lurus kedepan sebab ada banyak hal yang harus kita perhatikan dan agar supaya kita tidak tersandung batu dan terjatuh.
 Ketika kita hampir tiba pada ujung dari jalan yang kita lalui maka kedamaian itu sendiri akan hinggap dan mengangkat kita dari jalan yang kita lalui dan kedamaian itu sendiri adalah Kristus. Kristus yang adalah Tuhan telah menunjukkan kepada kita bagaimana cara yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini. Kita telah dituntun dengan Roh Kudus serta dikuatkan dengan Firman Tuhan lalu hal apakah yang bisa membuat iman kita jatuh?. Semua hal itu adalah pilihan kita, karena Allah sendiri tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada kita. Oleh karena itu kita harus membuat pilihan yang tepat agar iman kita bertumbuh dan menjadi kuat.
 Memang dalam berbagai hal kita semua lemah dan rapuh tetapi kita tetap dikuatkan oleh Yesus Kristus yang berada dalam hati kita. Semakin banyak masalah yang timbul maka semakin pengharapan kita kepada Dia yang adalah Iman kita sendiri menjadi kuat. Jika seseorang tidak lagi mendapatkan pencobaan dalam hidupnya, maka berhati-hatilah atas pilihan yang telah dia buat, sebab dia telah memilih jalan yang lurus tanpa halangan tetapi ujungnya berbalik arah dari kebenaran.
 Saudara-saudara ketika saya mengalami pencobaan yang begitu sulit dalam masa kecil hingga dewasa ini, saya selalu mencari pertolongan Tuhan Yesus dan saya tidak mau mencari pertolongan kepada yang lain sebab saya tau bahwa Tuhan saya ajaib dan dasyat, Dia lebih dari segala-galanya sehingga ketika ayah saya meninggalkan keluarga kami dan ibu saya menjadi sakit maka Dia sendiri telah menjadi Ayah yang sesungguhnya buat saya dan saudara. Dia mengerti akan kebutuhan saya dan saudara sehingga saya bisa berdiri tegak sampai sekarang oleh karena Diri-Nya dan bukan karena kekuatan saya dan saudara.
 Memang pahit ketika kita berjalan dijalan sengsara ini dan saya tahu bahwa ini bukanlah pilihan saya tetapi karena kutukan dosa di dalam kehidupan keluarga saya yang harus ditangguhkan kepada kami semua sebagai upah dosa. Dan saya percaya jika Yesus telah menebus dosa-dosa saya dan keluarga saya maka Dia sendiri akan ada dalam hati saya dan saudara untuk menunjukkan kepada saya dan saudara tentang kebenaran yang sejati.
 Pada dasarnya semua pilihan yang akan kita buat nanti ataupun yang telah ditetapkan kepada kita semua, hanya akan menuju kepada dua ujung yaitu Keselamatan dan yang lain adalah Kematian. Sebab kehidupan dari segala yang ada akan berakhir kepada dua hal ini.
 Saya percaya bahwa Tuhan telah mengatur bagi saya dan saudara mengenai apa yang baik bagi saya dan saudara sebab diluar dari pada Dia sendiri kita tidak akan pernah sampai di Sorga. Saya tidak perlu tentang pendapat orang mengenai apa yang saya lalui, saya hanya perduli tentang apa yang telah Tuhan buat selama ini bagi saya. Jika orang menilai hidup saya penuh dengan kutukan maka kita juga mengalami hal yang sama sebab dunia ini adalah kutukan. Jika seseorang berkata bahwa saya sesat dan sebagainya maka saya juga akan berkata yang saya tahu bahwa Tuhan saya selalu bersama dengan saya dan Dia sendiri telah menunjukkan segala hal yang telah dilakukan-Nya kepada saya dan sekarang saya mulai melakukan pekerjaan saya sendirian dan saya tidak akan minta bantuan orang lain sebab mereka enggan melakukan pekerjaan seperti ini.
 Iman yang kokoh akan melahirkan tahan uji dan tahan uji akan melahirkan pengharapan dan pengharapan tidaklah sia-sia. Jadi apapun yang akan terjadi didalam kehidupan ini kita harus berpegang pada pengharapan kita dalam Yesus Kristus Ibrani 10:38, “Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.
Milikilah iman yang kuat supaya jika pencobaan datang silih berganti tidak akan menghanyutkan kita dalam arus dunia yang menyesatkan.
Amin

Sunday, 20 March 2016

Dunia adalah Padang Gurun

Dunia menjadi padang pasir gersang dengan sedikit oasis

Shalom... Saudara-saudaraku yang  dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Jika kita melihat kondisi dunia saat ini bagaikan padang pasir yang gersang dimana keadilan dan kebenaran yang adalah air ditengah-tengah gurun pasir sangatlah susah untuk didapatkan apalagi bagi orang-orang yang percaya.

 Bumi menjadi sangat gersang dan debu dari padang pasir tersebut berterbangan keseluruh penjuru bumi dan setiap kali padang pasir tersebut hinggap pasti derah tersebut terbakar dan berubah menjadi debu. Seperti virus yang berjangkit dari satu negara ke negara yang lain dan hal ini tidak dapat diatasi oleh siapapun. Setiap negara yang terkena dampak ini pasti akan menjadi kacau balau luar dan dalam.

 Manusia yang tidak percaya kepada Yesus sebagai Firman Allah akan menjadi semakin redup oleh karena kegelapan yang hinggap ke tubuh mereka. Orang-orang tersebut akan menjadi kaki tangan dari iblis dan tidak ada yang dapat mencegah merka. Mungkin hal ini telah berulang-ulang kali saya beritahukan karena harus demikian adanya. Sebagai mana Tuhan kita harus meminum cawan pahit yang diberikan dunia ini, begitu juga kita.

Banyak orang yang berusaha untuk mencari damai, tetapi tidak akan ada  lagi kata damai, yang ada hanya damai yang palsu, damai yang hanya bertujuan untuk menguasai sesuatu yang ada. Para pemimpin negara akan berlomba-lomba menguatkan diri mereka masing-masing untuk memenuhi ego mereka sendiri. Mereka tidak akan perduli tentang keadaan bangsa dan negara mereka karena mereka akan tunduk dalam satu pemerintahan dunia fana ini.
Sama seperti debu yang terhempas dengan angin dan kian kesana kemari maka begitu juga dengan orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita akan semakin di kacaukan dan dipaksa oleh dunia untuk meninggalkan apa yang telah kita pegang dan percayai selama ini. Namun percayalah kita tetaplah debu yang berharga dimata Tuhan Allah kita, karena Dia sendiri yang telah menciptakan kita dari debu dan Dia juga akan membentuk kita kembali. Untuk apa seseorang mempertahankan nyawanya jika dia harus kehilangan nyawanya.
Dunia ini juga telah dipenuhi dengan api-api kecil yang kemudian api-api ini akan berkumpul menjadi satu dan besar dan akan semakin besar sehingga dunia sendiri tidak mampu membendung panas dari titik-titik api ini. Tuhan akan tetap menyinari anak-anak-Nya dari sengatan api ini, dan kalaupun tersengat itu tidaklah berarti sama sekali bagi kita semua.
Kegelisahan akan menjadi satu-satunya alasan mengapa orang percaya mengingkari akan imannya kepada Kristus Yesus dan menerima apa yang diberikan Anti Kristus kepada mereka. Banyak manusia yang akan menuju keambang kehancuran dan tertipu oleh antikristus. Tetapi tidak ada dari mereka yang perduli dan mau menyadari dengan apa yang sebenarnya terjadi, semua menjadi buta sepertinya mata mereka telah dipenuhi dengan debu dan telinga mereka telah terisi dengan air sehingga kebenaran tidak mereka lihat dan keadilan tidak mereka dengarkan.
Masih banyak yang akan selamat atas dunia ini yaitu orang-orang yang mau menerima kebenaran itu sendiri walaupun mereka tidak mengenal Kristus akan menjadi hamba Kristus karena Kristus sendiri adalah kebenaran itu. Api kebenaran didalam diri mereka tidak akan padam karena Allah sendiri yang akan menjadi penyelamat mereka. Bagi mereka yang mencari kebenaran pastilah akan menemukan karena jalan kearah kebenaran akan terbuka lebar namun sedikit yang akan melalui jalan tersebut.
Bagi mereka yang dengan sengaja menyesatkan diri, yang tadinya mengenal kebenaran namun berpaling dari kebenaran maka kepadanya akan di lipat gandakan atas dosa-dosa yang telah dilakukannya dan tidak akan pernah lagi akan kembali, sama seperti debu yang dihempas angin yang dosa-dosanya dikumpulkan dihadapan tungku perapian yang menyala-nyala. Begitulah nasib sih pengkhianat, lebih tidak mengenal dari pada yang mengenal jalan keselamatan namun dengan sengaja menyesatkan diri.
Manusia sama seperti belalang dipadang gurun yang mencari daun untuk disinggahi namun tidak mengetahui kemana arah yang harus ditujuh. Tidak ada yang dapat memberikan petunjuk selain Dia yang adalah Tuhan yang menjadikan langit dan bumi yang tetap menunjukkan, membimbing dan menebus umatnya dari jalan yang menuju kegelapan. Dialah Tuhan Allah kita yang agung dan tidak ada yang dapat menyaingi-Nya dalam segala hal karena segala sesuatu yang baik itu akan kembali kepada-Nya.

Karena semuanya akan segera berlalu maka sadarilah bahwa inilah saatnya menyerahkan semuanya kepada Dia yang telah ada sebelum segala sesuatu ini dibuat oleh-Nya yang adalah Firman dan juga Roh Allah yang maha Kudus, Dialah Yesus Kristus Anak Allah yang Maha Tinggi, karena kepada-Nya telah diberikan segala sesuatu baik dibawah kolong langit ini maupun yang diatas langit dan kepada-Nya telah diberikan Taktah dari Yang Maha Tinggi Bapa kita di Sorga.

Terpujilah Tuhan atas segala sesuatu yang telah terjadi dihidup ini karena segala sesuatu di dunia ini adalah kepunyaan-Nya. Amin

Hari Ulang Tahun sebagai Waktu yang diberikan Tuhan Allah kita

Ibadah HUT

Yoh 3:1-12Mazmur 48: 17-19

  Saudara-saudara yang dikasihi oleh  Tuhan kita Yesus Kristus, perayaan HUT sebenarnya adalah perayaaan yang dirayakan oleh orang-orang Kafir Yunani terhadap dewi Artemis. Perayaan ini dimaksudkan untuk merayakan waktu yang telah diberikan oleh dewa waktu yang merupakan sejarah hidup yang terjadi dalam masa hidup seseorang. Perayaan ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari tahun-tahun kemarin dalam kehidupan seseorang.

 Dalam adat-istiadat orang Yahudi tidak pernah ada perayaan seperti ini dan masih terdapat pertentangan mengenai hal ini apakah bisa ataukah tidak. Menurut beberapa ahli-ahli taurat seseorang dapat merayakan hal ini karena pada dasarnya Tuhan Allah kita juga telah menetapkan satu hari sebagai hari dari suatu perayaan yang ditetapkan secara periodik atau berjalan sesuai penanggalan kalender. Contoh dari hal ini adalah Paskah, paskah adalah suatu perayaan yang ditetapkan Tuhan Allah kita sebagai peringatan terhadap bangsa Israel atas apa yang Allah lakukan kepada mereka waktu di Mesir. Paskah sendiri berarti selamat, dan keselamatan itu sendiri telah dilakukan Anak-Nya lewat karya keselamatan di kayu salib.

 Menurut kepercayaan orang-orang Yunani yang menyembah dewi Artemis, dimana mereka begitu meninggikan hari ulang tahun dengan mengadakan perayaan terhadap waktu yang telah diberikan oleh dewi Artemis atas kehidupannya, dengan cara membuat kue yang berbentuk bulat yang mengandung arti waktu itu sendiri dan lilin sebagai tanda permohonan terhadap pemilik waktu itu sendiri. Jadi ketika memperingati hari ulang tahun kita berarti kita semakin berubah dari waktu ke waktu menjadi sesuatu yang lebih baik.

 Lalu apakah hal ini bisa dirayakan oleh kita sebagai orang Kristen terhadap perayaan HUT? Tentu hal itu bisa kita rayakan karena kita tahu sendiri, Kristus telah memberikan kita waktu untuk kita nikmati dalam hidup kita yang berharga sebagai anak-anak dari Bapa kita yang di Sorga. Sesungguhnya segala sesuatu yang baik berasal dari Bapa itu sendiri dan bukan berasal dari dewa-dewa kafir yang menipu kita seakan-akan merekalah yang mempunyai waktu dan yang mempunyai segala sesuatu yang baik. Sedangkan dalam pembacaan kita sendiri dalam Injil  Yoh 3:1-12 sendiri bersaksi bahwa sesorang haruslah lahir baru untuk dapat menikmati kerajaan Sorga dan hal ini haruslah diperingati juga sebagai HUT dari orang yang kepadanya telah diberikan Paskah.

 Kita sebagai orang-orang yang telah menerima Paskah haruslah mengamini segala waktu dan kebaikan yang telah diberikan oleh Bapa kita yang disorga karena segala kebaikan dan keselamatan itu berasal dari pada diri-Nyalah sendiri. Kita haruslah mensyukuri hari ulang tahun kita sebagai anugerah dari Tuhan Allah kita sebagai peringatan bahwa kita telah lahir di dunia ini hanya untuk diri-Nya dan hanya untuk kemuliaan kerajaan-Nya, karena kita adalah anak-anak-Nya yang bekerja untuk kebaikan dari pada-Nya dan mejadi saksi atas kehadiran Bapa ditengah-tengah kehidupan manusia.

 Kehadiran manusia kedalam dunia adalah untuk menjadi kawan sekerja Allah karena itu ketika manusia telah dijadikan pada hari ke enam, Allah begitu senang sehingga Dia sendiri menguduskan hari yang ketujuh sebagai hari kepunyaan Allah itu sendiri dan diri-Nya sendiri mengajarkan manusia haruslah menghormati hari itu sebagai suatu sisitem periodik kepunyaan Allah atau dengan kata lain sebagai waktunya Allah itu sendiri dan dengan demikian Bapa menyatakan bahwa diri-Nyalah yang empunya waktu itu sendiri.

 Untuk itu kita haruslah menghargai waktu kita dalam hidup ini sebagai peringatan bahwa Allah memberikan waktu yang berharga untuk kita sesuai dengan mazmur 48:17-19 agar kita harus tunduk dan patuh terhadap Tuhan Allah kita. Amin