Ibadah
HUT
Yoh 3:1-12Mazmur 48: 17-19
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, perayaan HUT sebenarnya adalah perayaaan yang dirayakan oleh orang-orang Kafir Yunani terhadap dewi Artemis. Perayaan ini dimaksudkan untuk merayakan waktu yang telah diberikan oleh dewa waktu yang merupakan sejarah hidup yang terjadi dalam masa hidup seseorang. Perayaan ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari tahun-tahun kemarin dalam kehidupan seseorang.
Dalam adat-istiadat orang Yahudi tidak pernah ada perayaan seperti ini dan masih terdapat pertentangan mengenai hal ini apakah bisa ataukah tidak. Menurut beberapa ahli-ahli taurat seseorang dapat merayakan hal ini karena pada dasarnya Tuhan Allah kita juga telah menetapkan satu hari sebagai hari dari suatu perayaan yang ditetapkan secara periodik atau berjalan sesuai penanggalan kalender. Contoh dari hal ini adalah Paskah, paskah adalah suatu perayaan yang ditetapkan Tuhan Allah kita sebagai peringatan terhadap bangsa Israel atas apa yang Allah lakukan kepada mereka waktu di Mesir. Paskah sendiri berarti selamat, dan keselamatan itu sendiri telah dilakukan Anak-Nya lewat karya keselamatan di kayu salib.
Menurut kepercayaan orang-orang Yunani yang menyembah dewi Artemis, dimana mereka begitu meninggikan hari ulang tahun dengan mengadakan perayaan terhadap waktu yang telah diberikan oleh dewi Artemis atas kehidupannya, dengan cara membuat kue yang berbentuk bulat yang mengandung arti waktu itu sendiri dan lilin sebagai tanda permohonan terhadap pemilik waktu itu sendiri. Jadi ketika memperingati hari ulang tahun kita berarti kita semakin berubah dari waktu ke waktu menjadi sesuatu yang lebih baik.
Lalu apakah hal ini bisa dirayakan oleh kita sebagai orang Kristen terhadap perayaan HUT? Tentu hal itu bisa kita rayakan karena kita tahu sendiri, Kristus telah memberikan kita waktu untuk kita nikmati dalam hidup kita yang berharga sebagai anak-anak dari Bapa kita yang di Sorga. Sesungguhnya segala sesuatu yang baik berasal dari Bapa itu sendiri dan bukan berasal dari dewa-dewa kafir yang menipu kita seakan-akan merekalah yang mempunyai waktu dan yang mempunyai segala sesuatu yang baik. Sedangkan dalam pembacaan kita sendiri dalam Injil Yoh 3:1-12 sendiri bersaksi bahwa sesorang haruslah lahir baru untuk dapat menikmati kerajaan Sorga dan hal ini haruslah diperingati juga sebagai HUT dari orang yang kepadanya telah diberikan Paskah.
Kita sebagai orang-orang yang telah menerima Paskah haruslah mengamini segala waktu dan kebaikan yang telah diberikan oleh Bapa kita yang disorga karena segala kebaikan dan keselamatan itu berasal dari pada diri-Nyalah sendiri. Kita haruslah mensyukuri hari ulang tahun kita sebagai anugerah dari Tuhan Allah kita sebagai peringatan bahwa kita telah lahir di dunia ini hanya untuk diri-Nya dan hanya untuk kemuliaan kerajaan-Nya, karena kita adalah anak-anak-Nya yang bekerja untuk kebaikan dari pada-Nya dan mejadi saksi atas kehadiran Bapa ditengah-tengah kehidupan manusia.
Kehadiran manusia kedalam dunia adalah untuk menjadi kawan sekerja Allah karena itu ketika manusia telah dijadikan pada hari ke enam, Allah begitu senang sehingga Dia sendiri menguduskan hari yang ketujuh sebagai hari kepunyaan Allah itu sendiri dan diri-Nya sendiri mengajarkan manusia haruslah menghormati hari itu sebagai suatu sisitem periodik kepunyaan Allah atau dengan kata lain sebagai waktunya Allah itu sendiri dan dengan demikian Bapa menyatakan bahwa diri-Nyalah yang empunya waktu itu sendiri.
Untuk itu kita haruslah menghargai waktu kita dalam hidup ini sebagai peringatan bahwa Allah memberikan waktu yang berharga untuk kita sesuai dengan mazmur 48:17-19 agar kita harus tunduk dan patuh terhadap Tuhan Allah kita. Amin