Friday, 6 November 2015

Amsal 17: 9-28

Kekejian dari Kebodohan

17:9    Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan  sahabat yang karib.
17:10  Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.
17:11 Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam.
17:12   Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.
17:13   Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya.
17:14   Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
17:15   Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.
17:16   Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi?
17:17   Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
17:18   Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya.
17:19   Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran.
17:20   Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.
17:21  Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita.
17:22   Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
17:23 Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum.
17:24   Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
17:25  Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.
17:26 Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang muliapun tidak patut.
17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.
17:28  Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.
 Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus..Shalom..
 Saudara-saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Kitab Amsal adalah sebuah kitab yang sarat dengan hikmat. Kitab ini di tulis oleh Salomo dan ini adalah sebuah bukti nyata dari kehidupan yang ada di dunia. Kitab ini sangat mempengaruhi cara berpikir seseorang dalam menghadapi kenyataan hidup.
 Dari ayat-ayat yang kita baca  di atas, cukup banyak berbicara mengenai bagaimana cara hidup dari seorang yang bodoh. Seorang dikatakan bodoh apabila dia tidak tahu cara untuk memakai hikmat yang Tuhan berikan. Orang yang dikatakan bodoh adalah mereka yang melakukan kejahatan dan kekejian dalam kehidupan ini. 
 Banyak orang yang menyangka bahwa kepintaran seseorang menunjukkan bahwa orang itu berhikmat. Angka-angka yang diraih seseorang menunjukkan bahwa orang tersebut sungguh sangat pandai dan berhikmat, apakah memang begitu?. Kebanyakan manusia hanya menilai sebagian kecil saja dari hidup seseorang, sehingga yang ditampilkan hanyalah yang baik saja. Mereka lupa pada keseluruhan hidup orang tersebut, mereka lupa melihat kebenaran dari orang tersebut. Apakah dia hanya menonjolkan yang baik di depan orang dan melakukan kejahatan dibelakang orang lain. Bukankah hal ini sama dengan pembunuhan berencana yang hukumannya haruslah hukuman mati.
 Banyak orang yang mengikuti cara hidup dari orang bodoh dan begitu bangga menampilkan segalah hal itu di depan orang. Ada orang yang mencoba untuk tampil dengan kepintarannya namun akhirnya manjatuhkan orang lain. Kepintaran yang dia pakai hanya untuk menjatuhkan orang lain, menyesatkan orang lain dan membuat orang lain tertindas akibat ulahnya. Sebenarnya orang yang seperti ini adalah orang bodoh yang angkuh.
  Orang yang berhikmat tidak akan menampilkan cara hidup seperti orang bodoh, lihatlah cara hidup orang bodoh pada ayat-ayat di atas. Dan beginilah cara hidup manusia sekarang. Banyak orang yang menjadi bodoh ataupun membodohi orang lain dengan cara pikirnya yang sesat. Manusia hanya menilai orang dari gelar tetapi dia tidak menilai orang itu dari perlikunya sehari-hari. Seperti inilah cara hidup manusia pada akhir zaman, masing-masing saling menjatuhkan dan membuat orang tertipu dengan kelemah lembutannya.
 Lebih baik melihat harimau mengaum daripada melihat ular yang diam mendesis. Perilaku orang bodoh laksana ular yang siap untuk memangsa makanannya. Diam dan lemah lembut agar supaya mangsanya tidak kabur. Lebih baik melihat seorang pendosa dari pada mengetahui orang yang bertingkah suci namun menyesatkan. 
 Kebodohan sedang meraja lela umat Tuhan Maha Kudus, karena di dalamnya terlalu  banyak orang yang mengaku pintar namun tidak pernah mengakui kebodohannya.  Seorang yang berhikmat selalu mengakui kesalahannya kepada Tuhan dan terlebih lagi takut akan Tuhan. 
Para penyesat telah hadir di antara kita sama seperti ular yang mendesis, lidahnya penuh dengan racun yang mematikan. Mulailah menilai orang yang di sekitar saudara yang memang penuh dengan hikmat dan bukan mereka yang hanya jago bicara dalam berbagai hal. Lihatlah cara hidup orang itu, apakah sama seperti orang bodoh ataukah sama seperti orang yang berhikmat!?. 
 Falsafah dari sebuah kehidupan janganlah menilai yang sebagian tetapi yang sebagian dilupakan. Salomo adalah sebuah raja besar dari Israel yang mempunyai banyak harta benda, kekayaan, dan istri yang begitu banyak jumlahnya. Apakah yang kurang dari raja Israel ini yang mempunyai segala hal. Tetapi bagi Salomo segala hal itu adalah hikmat dari Tuhan dan bukan karena dirinya sendiri. Seorang bijak tidak akan mengatakan dirinya bijak tetapi orang yang di dekatnya yang menyampaikan hal itu kepada orang lain. 
  Pesan dari Firman Tuhan kita kali ini adalah jangan menjadi keji seperti orang bodoh yang melakukan segala yang jahat di mata Tuhan. Janganlah berpikir diri kita berhikmat tetapi pikirkanlah hal yang akan membuat kita menjadi bodoh. Karena dengan menjahui perbuatan orang-orang bodoh maka kita akan dikatakan orang yang berhikmat. Amin
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mampir di blog ini, semoga saudara di berkati oleh Tuhan kita. amin